[Monolog] Puzzle

sumber disini

Pernahkah kalian bermain puzzle?? Ya, permainan saat aku, kamu bahkan kalian masih merapikan dasi kupu-kupu di Senin pagi, atau bahkan saat masih mulai mengeja tiap huruf dan menjadikannya sebuah puzzle yang membentuk sebuah kata utuh? Dan bukankah setiap hal dalam hidupmu adalah sebuah puzzle lengkap yang diciptakan oleh Tuhan? Apakah bermain puzzle itu menyenangkan? haruskah semua itu menyenangkan?

Ahh, tidak..itu sungguh tidak menyenangkan sama sekali, karena aku tidak pernah mampu membuat puzzle itu kembali utuh. Karena aku tidak pernah dengan mudah menemukan ruang yang pas untuk tiap bagiannya. Karena aku begitu bodoh untuk terus menerus, mulai mengulang kembali saat semua puzzle itu masih membutuhkan banyak bagian lainnya.

Aku mulai tidak menyukai bermain dengan puzzle-puzzle itu, saat aku selalu merasa sesak, sesak dengan sebuah rasa yang tak bisa aku gambarkan dengan tumpukan kalimat-kalimat puitis yang sering para pujangga ucapkan saat mereka merasa tersakiti. Aku sungguh tidak menginginkan lagi bermain dengan puzzle itu, namun mereka akan selalu menggodaku untuk menyelesaikan semuanya, aku juga telah pernah membuangnya, tapi lagi-lagi aku akan kembali memungut dan mengumpulkan tiap bagiannya kembali.

Dan aku mulai mengerti mengapa semua cerita acak yang telah menjadi puzzle tak beraturan ini selalu melukaiku. Aku selalu berusaha mengumpulkannya satu persatu, mencari tiap-tiap ruang yang belum terisi. Aku bahkan rela menghabiskan waktuku hanya untuk membuat puzzle itu kembali utuh. Perlahan-lahan kini aku mulai menyadari, semua yang aku lakukan itu sama halnya dengan saat kalian ingin menghitung tiap butiran hujan yang turun, akan terasa begitu melelahkan.

Mengumpulkan tiap bagiannya seringkali membuatku menangis, merengut, kesal, dan mungkin sesekali aku akan tersenyum bahagia saat aku menemukan ruang yang pas untuk satu bagiannya. Namun puzzle itu tidak akan pernah menjadi utuh, untukku.