Akhirnya, aku bisa pulang juga kerumah setelah lebih kurang dua minggu menginap di rumah sakit akibat kecelakaan itu, banyak perubahan yang terjadi di rumah ini sama seperti perubahan yang terjadi dengan sikap dan keadaanku. Aku lebih senang mengurung diri di kamar, mungkin karena sekarang aku hanya bisa menggunakan kursi roda ini. Dan aku tak ingin merepotkan orang untuk menemaniku kemana-mana, jadi lebih baik aku berdiam di kamar saja, fikirku. Tiga hari sudah sepulang dari rumah sakit aku berdiam diri di kamar, sering kali Mama mengajakku untuk keluar sekedar berjalan ke taman, tapi aku terus saja menolak. Hati kecilku sangat ingin membenci keadaanku sekarang, tapi aku tidak ingin Mama melihatku seperti seorang anak lemah yang tidak berdaya.
”Sayang, Mama pergi kerja dulu..kamu baik-baik di rumah dengan Mbak Minah ya” Mama mencium keningku sebelum berangkat kerja, dan aku mengangguk serta tersenyum menjawab perkataan Mama.
”Oh iya sayang, kamu udah lama kenal dengan Sukmo?” Mama kembali membalik kearahku dan berdiri di depan pintu kamarku untuk menanyakan hal itu.
”Om Sukmo?? sejak aku kenal sama Rivo, emang kenapa Ma?” aku mulai bingung dengan pertanyaan Mama tentang Om Sukmo. Terlebih aku ingat saat Mama aku kenalkan dengan Om Sukmo di rumah sakit tempo hari.
”Gak kenapa-kenapa, Mama mau kamu janji tidak lagi berhubungan dengan Rivo ataupun Ayahnya Sukmo!” sebelum aku lebih jauh menanyakan hal ini, Mama telah berlalu pergi setelah menyelesaikan kalimatnya. Tak lama Mama meninggalkan kamarku, aku mendengar ketukan pintu kamarku lagi, mungkin itu Mbak Minah yang mengantarkan sarapan untukku.