Senin, 02 Januari 2012

Hachiko

Gue baru aja selesai nonton film Hachiko  yang ke empat kalinya. Setiap kali gue nonton ini sama halnya kayak gue dulu nonton Titanic, gak pernah bosan-bosan dan yang pasti ngebuat gak sadar air mata gue keluar. Entah karena gue terlalu sensitif atau memang karena ini film benar-benar sedih. Walaupun sejujurnya gue gak begitu suka dengan anjing, tapi buat gue film ini benar-benar d'best lah. :)



Sedikit telat mungkin gue nonton film yang dirilis tahun 2009 ini, tapi buat yang belum pernah nonton film yang berjudul “Hachiko” ini, gue bakal coba sedikit nyeritain atau ngereview film ini.
Film ini nyeritain sebuah kisah klasik yang diadaptasi dari kisah nyata tentang seorang anjing yang sangat setia. Hachiko adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate. Hachiko ditemukan seorang profesor bernama Parker. Pertemuan antara Parker dan Hachiko pun sebenarnya terjadi tanpa sengaja pada waktu Parker pulang kerja. Parker sebenarnya bermaksud mencari pemilik anjing malang tersebut. Namun saat usaha itu tak menemui jalan, Parker akhirnya memutuskan untuk memeliharanya.
Niatan baik Parker ternyata tidak sepenuhnya disetujui Nyonya parker(istrinya). Berbagai cara dilakukan nyonya parker untuk mencari orang yang mau mengadopsi anjing yang ditemukan Parker tersebut. Tapi akhirnya nyonya parker berubah fikiran setelah melihat ada kedekatan atara suaminya dengan sang anjing.
Setiap hari Hachiko selalu mengantar Parker ke stasiun untuk berankat kerja kesebuah universitas. Dan setiap sore Hachiko datang menjemput Parker ke stasiun saat ia pulang kerja. Kebiasaan haci menagantar dan menunggu Parker distasiun jadi bahan perbincangan seluruh kota, termasuk para penjaga stasiun dan para pedagang disekitar stasiun, orang-orang jadi kagum dan saying dengan Hachi, bahkan  setiap orang kenal dengan Haci setiap masuk atau keluar stasiun.

Sampai pada waktu Parker tiba-tiba meninggal saat Ia sedang mengajar, Parker nggak pernah kembali dari stasiun. Hachi yang nggak tau dengan keadaan Parker tetap setia nunggu Parker keluar dari stasiun.  Udah berlalu 10 tahun, dan Hachi masih aja setia nungguin Parker , meski Hachiko tak pernah lagi bertemu Parker namun Hachiko tak pernah menyerah, hingga akhirnya hachi mati ditempat ia sering menunggu sang majikan pulang bekerja. Dan Scene terakhir ini yang selalu buat gue nangis setiap kali nontonnya.


Banyak hal yang biss gue pahami dari film ini. Hachi nunjukin suatu hal tentang kesetiaan dan rasa cinta abadi. Hachi bahkan ngasih gue pendapat baru tentang arti menunggu, karena menunggu bukan selalu hal yang membosankan, tapi cendrung mengharukan.
Dan Menurut gue, kesetian hewan itu kalau udah benar-benar setia bakal ngalahin kesetiaan pacar atau sahabat sih (bukan bermaksud membandingkan). Tapi, ini gue tujuin buat sahabat atau pacar yang sebagian kecil bersikap ‘munafik’.  Beberapa orang pasti pernah ngerasain yang namanya dihianatin sama orang-orang yang udah benar-benar lu percaya atau bahkan udah lu anggap saudara sekalipun.  Rasanya benar-benar sakit, bahkan jauh lebih sakit ketimbang lu ditabrak bajaj (kayak yang udah pernah ngerasain ditabrak bajaj aja) ^_^.
Semoga buat mereka-mereka yang ngakunya sahabat atau pacar yang setia tapi malah nusuk dari belakang bisa belajar banyak tentang kesetiaan dari  Hachiko di film ini. Dan sampai sekarang, patung Hachiko masih ada di depan Stasiun Shibuya.



6 komentar:

  1. hm... menyimak cerita belum pernah liat, pernah dengar, di cerita conan ada kayaknya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan di lihat nanti filmnya,,dijamin gak nyesel #ehh
      :)

      Hapus
  2. film ini keren banget, sampe nangis nontonnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nabila, :)
      aku aja nonton udah berkali2 tetap aja nangis :(

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...