Bukittinggi merupakan daerah yang terkenal dengan berbagai macam wisata. Sebulan yang lalu, saya menyempatkan diri untuk pulang kampung. Ya, walaupun saya besar dan dilahirkan bukan di kota dimana orang tua saya dilahirkan, tapi saya tetap menganggap bahwa Bukittinggi adalah kampung dimana banyak menyimpan kenangan tersendiri dihati saya. Selain itu, kota ini benar-benar menyimpan banyak objek wisata dan keindahan alam. Meskipun hanya beberapa yang terkenal, tapi di kota ini, sangat banyak tempat-tempat yang menyimpan nilai sejarah bangsa, seperti objek wisata Lobang Jepang.
Mungkin untuk sebagian orang yang sudah pernah atau tinggal di Daerah Sumatra Barat, khususnya Kota Bukittinggi pasti sudah sering mendengar objek wisata Lobang (lubang) Jepang. Dulu, saat saya kelas IV SD, kira-kira tahun 90an itu kali pertamanya saya berkunjung ke Lubang Jepang tersebut. Saat itu saya sangat ingat tempat itu benar-benar bisa dikatakan menyeramkan dalam pandangan anak seusia saya dulu. Lorong-lorong panjang dan gelap, serta udara dingin karena berada dibawah kelilingan tanah.
Banyak cerita mistis yang saya dengar yang pernah terjadi didalam lorong yang berjarak ±750 Meter tersebut. Tidak heran, karena pada saat Lubang Jepang ini pertama kali ditemukan dulu pada tahun 1946, didalamnya berserakan tulang belulang manusia. Awalnya menurut orang tua saya, Lubang Jepang tersebut berjarak ± 1,5 kilometer, mempunyai lebar 2 meter dan tingginya 3 meter, tapi demi alasan keamanan dan kenyaman pengunjung, Lubang Jepang tersebut banyak yang ditutup. Sebelumnya terdapat 3 pintu utama dan 6 pintu darurat saat itu, bahkan jika kita sampai salah masuk ke pintu-pintu yang lain, bisa-bisa kita sampai ditempat yang lumayan jauh dari tempat pertama kali kita masuk, bahkan ada yang sampai bingung untuk kembali ke pintu keluarnya jika kita tidak berhati-hati dan memperhatikan setiap cabang lorong yang kita masuki. Karena alasan itulah saat ini hanya tinggal 1 pintu utama saja yang dibuka yang menjadi akses keluar masuk pengunjung ketempat itu.
Sudah kira-kira 8 tahun saya tidak lagi pernah sempat untuk sekedar jalan-jalan ke Lobang Jepang. Sangat banyak sekali perubahan didalam Lubang Jepang tersebut. Saat dulu pertama kali mulai turun melalui pintu masuk didalam objek wisata yang diberi nama Panorama ini, kita seakan dapat membayangkan bagaimana tempat ini menjadi saksi bisu saat tentara Jepang melakukan kekejaman terhadap pekerja Romusha dan rakyat Indonesia pada saat itu. Dinding-dinding yang masih terbentuk dari tanah dan hanya dengan bantuan obor kecil dan senter sebagai alat untuk menerangi jalan kita masuk menelusuri lorong-lorongnya. Tapi, saat ini dinding-dinding tanah itu telah direnovasi dengan semen, dan beberapa lampu-lampu untuk menerangi terowongan tersebut.
Selain dari perubahan dinding dan penambahan penerangan didalam Lubang Jepang tersebut, ruangan-ruangan didalam Lubang Jepang ini tidak ikut berubah, karena masih terdapat ruangan-ruangan peninggalan tentara jepang dulu seperti 12 ruangan untuk amunisi, 2 ruangan untuk tempat makan romusa dan 1 ruangan untuk tempat sidang.
Lubang Jepang ini benar-benar sangat banyak menyimpan nilai-nilai sejarah bangsa. Selain Lubang Jepang ini benar-benar asli peninggalan dari jaman penjajahan tentara jepang dulu, tempat ini juga mampu mengingatkan kita semua terhadap perjuangan pahlawan kita dalam membela dan mepertahankan Negara kita. Bahkan beberapa peninggalan peralatan Jepang untuk menyiksa pekerja romusa dulu masih ada tersimpan disalah satu ruangan didalam Lubang Jepang ini. Sudah selayaknya pemerintah menjaga serta lebih mengekspose tempat seperti Lobang Jepang ini menjadi potensi dalam menjaga nilai-nilai sejarah Bangsa.
Setelah lelah Naik dan turun tangga untuk masuk ke Lobang Jepang yang sedikit memberi kesan menyeramkan, kita dapat melihat pemandangan alam yang sangat indah, yaitu Ngarai Sianok. Tempatnya tidak beberapa jauh dari Lobang Jepang ini, karena masih dalam kawasan objek wisata Panorama.
Udara yang benar-benar segar dan hembusan angin, sangat membuat perasaan kita benar-benar nyaman sambil melihat kebawah dan sekeliling kita dengan keindahan tebing-tebing. Jika benar-benar punya waktu luang untuk pulang kampung, saya tidak pernah melewatkan untuk kembali datang ketempat ini. Tempat yang dapat memberikan pelajaran bagaimana semangat dan perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa serta kenyamanan dengan keindahan alam yang sangat memanjakan mata kita dan udara segar dengan hembusan angin lembut yang menambah kenyamanan tempat ini. Benar-benar tempat lengkap untuk refreshing sekaligus belajar menghargai sejarah bangsa.
Nb.
Karcis untuk masuk ke Panorama ini hanya Rp. 5000,- (/orang), sedangkan untuk masuk keLobang Jepang harus membeli karcis lagi Rp. 6000,-(/orang)
Karcis untuk masuk ke Panorama ini hanya Rp. 5000,- (/orang), sedangkan untuk masuk keLobang Jepang harus membeli karcis lagi Rp. 6000,-(/orang)
hmm, sepertinya saya pernah liat tempat itu di tv :D
BalasHapuskalau nggak salah ingat sih emang pernah ya,,tapi lupa diacara apa :)
BalasHapusDulu pernah baca tentang lobang Jepang ini di majalah tapi lupa majalah apa...Blognya lucu ^__^ Salam kenal
BalasHapusmau ke sana, tapi jauh, hhhuu
BalasHapus@nufus :makasih udah mampir :)
BalasHapusnufus dari daerah mana?
@mukminin : emang kamu dimana?
Mantap tulisannnya...sukses buat semuanya!
BalasHapusSalam kenal dari One SM
http://iwansmtri.blogspot.com/2011/12/ada-ilmu-matematika-di-obyek-wisata.html
hmm..pernah baca di Intisari, tapi tambah info setelah baca ini. sukses yaaa... ;)
BalasHapusKeren,kayanya seru nih buat referensi liburan nanti.Hahaha.
BalasHapusVisit back:coretanrifqi.blogspot.com
@Iwan : salam kenal kembali :)
BalasHapus@alief : sukses kembali..semangat buat lombanya :)
@blog saya : siipp,,siap ke TKP :)
Aku suka lorong goanya ... hahay. salam kenal yaa. pasti asik mengunjungi bukit tinggi. like this!
BalasHapusdengan karcis segitu bisa masuk ke lobang jepang. murah ya. bisa jadi bahan pelajaran neh di sekolah. semoga ada rizki waktu buat ke sana. salam. ditunggu kunjungan dan komentar baliknya
BalasHapusItu keluar dari lubang jepangnya gimana? :O kan turun jauh banget tuh, kebayang naiknya juga pasti jauh banget.
BalasHapus