Sabtu, 14 Mei 2011

Cerpen : Kedamaian Dalam Kekuatan Cinta

Tiada kesulitan yang tak tertembus oleh cinta yang besar.
Tiada penyakit yang tak tersembuhkan oleh cinta yang besar.
Tiada pintu yang tak terbukakan oleh cinta yang besar.
tiada peduli betapa besarnya kesulitan.
betapa jauhnya harapan,betapa rumitnya kesukaran,betapa parahnya dosa-dosa,kesadaran akan cinta akan melenyapkan semuanya.
seandainya saja kita bisa mencintai
kita akan menjadi makhluk yang paling berbahagia dan paling berkuasa didunia….
_Emmet Fox, The Sermon on the Mount_

Beberapa bait kalimat diatas menghentikan aku untuk membalik lembaran buku Love,Medicine & Miracles ke lembar selanjutnya. “Tiada penyakit yang tak tersembuhkan oleh cinta yang besar, tiada peduli betapa besarnya kesulitan betapa jauhnya harapan,betapa rumitnya kesukaran,betapa parahnya dosa-dosa,kesadaran akan cinta akan melenyapkan semuanya”, Bulshiit,itu hanya kalimat naïf seseorang untuk membodohi manusia-manusia “sakit” seperti aku.

 
“loe masih belum selesai baca buku itu, ra?”suara bella membuyarkan semua pemikiranku tentang kalimat itu.
“belum, lagi malas bel” jawabku singkat
Udah dua minggu bella menyarankan aku untuk membaca buku karangan Bernie ini. Sebenarnya aku tidak pernah tertarik untuk membacanya,tapi rasa bosanku yang hanya bisa berbaring diatas tempat tidur dengan seprei putih ini dan wangi obat yang menyengat yang akhirnya membuat aku sedikit terpaksa membuka dan membaca buku itu hanya untuk sekedar mengusir rasa suntuk yang mulai menganggu ku sore ini.
”Tiaraaaaaaa..!!!!”suara bella kembali mengagetkan aku
”apaan sih lo”gerutu ku ”ngagetin aja..”
”ayam tetangga gue kemaren habis bengong langsung mati lho..”bella kembali melanjutkan kalimatnya.
”Mati?apa bedanya sama gue bel..mungkin aja gue besok juga bakal meninggal”
”Maafin gue ra,gue gak bermaksud…”
”Gak apa-apa kok bel” sebelum bella menyelesaikan kalimatnya,aku telah paham maksudnya.
**********
Aku mulai lelah dengan hidupku,dengan penyakit yang aku derita selama bertahun-tahun.Harapan hanya sebuah omong kosong yang aku pahami saat ini, dan mereka berlomba-lomba menunjukkan sikap belas kasihan yang bersampul indah dengan kata ”simpatik”.
”Minggu depan jadwal kamu operasi ra” mama menghampiri ku
Aku memandang wajah mama yang penuh harap agar aku tidak menolak lagi untuk melakukan operasi itu. Ku palingkan wajah ku dan ku pandangi taman dihalaman rumah yang sangat menyegarkan. Aku sangat heran dengan sikap para Dokter yang seolah-olah memberikan harapan setelah mereka memfonis berapa lama lagi usia ku saat itu. Bukan kah mereka paham bahwasanya harapan yang mereka gantung kan kepada para pasien dan keluarga pasian tersebut adalah sekedar harapan kosong. Tapi aku teringat beberapa kalimat di buku Bernie yang aku baca seminggu yang lalu, ”semangat, usaha dan keyakinan untuk sembuh adalah obat yang paling mujarab.” Aku mungkin sudah tak perduli dengan seberapa lama lagi waktu yang aku miliki, tapi saat melihat wajah mama,salah satu orang yang paling aku sayangi bahkan melebihi nyawa ku sendiri meneteskan air matanya saat melihat keadaan ku bahkan kerapuhan ku, aku sungguh tak bisa melihat air mata nya jatuh sedikit pun dari mata mama karena memikirkan aku. Mama adalah semangat dan keyakinan ku saat ini.
”Iya ma, Tiara akan menjalankan operasi itu” sambil melukiskan sedikit senyuman simpul aku mengangguk menyetujui permintaan mama.
”Mama sayang kamu ra” mama memelukku dan mencium keningku.
*******
Akhirnya hari ini datang juga, hari dimana aku harus bercengkrama dengan alat-alat sadis ini, dengan lampu sorot tajam yang hanya tertuju pada ku,ditengah kerumunan dokter dan suster. Jarum suntik mulai terasa mencium kulit hingga menembus urat nadi ku, perlahan-lahan kesadaran ku mulai menghilang.
Kubuka perlahan bola mataku, pandangan ku tertuju langsung pada jam dinding yang telah menunjukkan pukul 06.15 WIB. Ku lihat tubuh ku masih lengkap dengan oksigen dan selang infus.
”Operasi itu akhirnya berakhir juga” batin ku
”Kamu udah siuman sayang”mama sangat antusias melihat aku telah sadar.Aku memejam kan sekejap mata ku dan mengangguk pelan.
Pasca operasi makin hari kesehatan ku mulai membaik,aku lihat mama juga jauh lebih ceria melihat keadaan ku sekarang, dan aku sudah bisa kembali ke rumah sore ini.Tapi ada sosok lain yang aku lihat,aku melihat sosok yang sangat kurindukan dalam beberapa waktu terakhir ini dipojok pintu, Aldo.kenapa dia bisa ada disini?pertanyaan itu mulai terlintas diotakku. Masih aku ingat beberapa waktu yang lalu aku telah mengusirnya dari rumah ku dan juga hatiku.
”Mama tadi yang minta aldo ngejemput kita” aku dikagetkan dengan jawaban mama yang seakan tau kebingunganku akan kehadiran aldo dirumah sakit ini
”Ya udah,mama tunggu di lobi rumah sakit ya” dan mama berlalu meninggalkan aku dan Aldo dikamar tempat ku menginap setelah bermesraan dengan alat-alat sadis itu.
”Ngapain kamu kesini?” tanyaku dan mulai memecahkan kesunyian diruang ini.
”Tadikan mama kamu udah ngejelasin,aku mau jemput kamu sama mama” Aldo mulai mendekat dan duduk disebelah ku.dipeganginya jari-jariku dan meletakkannya didadanya.bola mataku dan dia saling beradu,sungguh aku rindu dengan tatapan dan kelembutan ini.tapi ini tidak boleh terjadi.
”Kamu sudah lupa dengan apa yang udah kamu lakukan dengan Bella?” aku mencoba kembali bersikap biasa,aku tidak ingin dia tahu bahwa aku masih merindukannya.
”Ra, berapa kali aku harus jelasin ke kamu..kamu salah paham,apa yang kamu lihat itu tidak seperti yang kamu fikirkan. Aku dan Bella Cuma..”
”Udah lah do, aku udah malas membahas ini” aku memotong kalimat Aldo,dan aku meninggalkannya dan menuju lobi untuk menyusul mama.
********
”Apa???loe udah gak waras ya ra” Bella melotot dan kaget setelah mendengar penjelasan ku. ”gue gak mau dan gak akan pernah mau ra” bella kembali melanjutkan kalimatnya
”Bel,loe pikir gue gak berat ngelakuinnya?gue amat sangat berat bel..gue cuma berusaha ngelakuin yang terbaik”aku menjelaskan alasanku melakukan itu
”Loe benar-benar yakin mau ngelakuin ini ra?” Bella menanyakan kembali dengan apa yang ingin aku lakukan.
”Iya bel,gue udah mikirin ini jauh-jauh hari..ini udah jalan yang terbaik buat kami”
”Tapi masalahnya ra….”
”Gue tau bel,,tapi gue yakin ini yang terbaik,dan gue akan tetap menjalani ini..please bel..loe mau kan??”aku memotong perkataan Bella,dan memohon agar dia mau membantu aku
”Gue paling gak suka lihat wajah loe memelas gitu, oke oke gue mau” sambil mamamerkan muka masam nya, sahabat terbaikku itu mau juga melakukan hal itu.Aku tersenyum sambil memeluk Bella..”loe memang sahabat terbaik gue bel…”
”gue heran sama loe ra,”sambil menggelengkan kepalanya bela memandangku penuh tanya.
”udah lah bel,gue udah bulat mau ngelakuin ini”aku kembali meyakini keinganan ku ke bella.
————-
From : Bella
Gue udah di Zone Cafe sama Aldo
Setelah aku membaca pesan dari Bella,aku segera menuju ke café zone,letaknya tidak begitu jauh dari rumah ku. Sebelum aku berangkat,aku menyempatkan mengirim pesan ke Bella kalau aku segera menuju kesana.
Send message…
To : Bella
Bel, Gue udah diparkiran..bentar lagi gue masuk
Aku langsung menuju pintu masuk kafe itu dan mencari dimana Bella dan Aldo duduk,setelah melemparkan pandangan kesemua sudut kafe,akhirnya aku bisa melihat dimana mereka duduk. Perlahan-lahan aku berjalan mendekati mereka,saat itu aku melihat bella sedang berpelukan dengan Aldo.
”Tiara…”aldo kaget melihat aku ada tepat disebelah mereka
”Jadi ini yang kalian lakukan dibelakang aku”aku mencoba meninggikan suara ku,aldo sangat terlihat cemas dan melepaskan pelukannya dari bella.
”Ini tidak seperti yang kamu fikirin ra,tadi bella mau ketoilet terus kepleset..dan aku cuma memegangnya agar tidak terjatuh,ini hanya kebetulan ra..”aldo mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya kepadaku.tapi setelah aku memandang tajam kearah mereka berdua,aku pergi meninggalkan mereka.
Aldo datang kerumahku,tapi aku masih belum mau menemuinya.Sudah dua hari aldo terus datang kerumah dan berusaha menemui aku,SMS ataupun telponnya tidak pernah aku respon.Tapi akhirnya aku menemuinya karena mama meyuruh aku untuk menyelesaikan masalah ku dengan aldo.
”Mau apa lagi kamu kesini do?”aku menemuinya diruang tamu rumah ku
”Ra, aku Cuma ingin kamu mendengarkan penjelasan aku..Aku mohon ra,kamu jangan salah paham dengan kejadian kemaren.” Aldo berusaha kembali menjelaskan kejadian di cafe tempo hari.
”Aku mau kita putus do, dan sebaiknya kamu pergi dari rumah aku sekarang.dan aku harap kamu jangan pernah kerumah ini lagi” aku kembali masuk kamar dan meninggalkan Aldo sendiri diruang tamu tanpa memperdulikan perasaan atau pun tanggapannya terhadap perkataan terakhir ku tadi.
**************
Sesampai dirumah aku menyuruh aldo pergi karena aku tidak mau lagi melihat dia,tapi mama malah menyuruh dia untuk menemani ku sebentar karena mama ingin memasak maknan untuk ku.lama kami saling pandang,tapi aku kembali membuang wajahku dan menghadapkannya pada pemandangan bunga-bunga yang mulai mekar dihalaman rumah ku.
”Kamu sakit apa sih ra, kenapa sampai dioperasi?”pertanyaan Aldo yang tiba-tiba membuyarkan lamunan ku tentang semua cerita saat aku masih berpacaran dengan Aldo selama 2 tahun belakangan ini.
”Cuma usus buntu kok”jawabku singkat
”Lebih baik kamu pulang do,aku udah pernah bilang aku gak akan mau ketemu sama kamu lagi kan”
”Tapi ra,aku…” Aldo ingin kembali menjelaskan sesuatu,tapi aku langsung memotong kalimatnya ”aku capek,aku mau istirahat do”
”Ya udah,,kamu cepat sembuh ya”Aldo mengusap pipiku sebelum akhirnya dia melangkah untuk pulang.
”Aldo….”Aldo menghentikan langkahnya dan melihat asal suara yang memanggilnya. ”Makasih ya” Aldo terlihat bingung dengan ucapanku ”makasih untuk apa ra?”
”Untuk semuanya, semua yang udah pernah terjadi diantara kita” Aldo mengangguk pelan mendengar ucapan terakhir ku dan melukiskan senyum indah yang jujur selama ini masih aku rindukan, walaupun tampak jelas senyum itiu sedikit terasa dipaksakan dan dia sudah benar-benar berlalu meninggalkan kamarku.
*************
”Ma…tiara udah capek melawan ini, Ttiara udah benar-benar gak kuat ma..” sambil mengatur nafas ku, aku membisikkan itu ditelinga mama.aku sangat jelas melihat tetesan bening bercucuran dari mata mama.mama perlahanlahan mengusap rambutku dengan lembut dan mencium keningku.Sungguh aku merasakan ketenangan yang benar-benar damai dalam pelukan mama.
”Ma…aku mau ngomong sesuatu sama bella”aku kembali membisikkan kata yang aku ucapkan,aku sungguh sudah tidak mampu lagi mengeraskan suara ku
”Bel, Tiara mau ngomong sama kamu” terdengar jelas oleh ku mama mengatakan itu,karena Bella tidak jauh berdiri disebelahku. Bella mendekatkan wajahnya agar dapat mendengar jelas setiap kata yang keluar dari mulutku.
”Bel..makasih karena loe udah jadi sahabat terbaik gue selama ini”bella mengangguk dan tersenyum..aku juga melihat bella ikut meneteskan air mata itu.
”Sejak kapan loe jadi cengeng sih bel,gue mau lo janji satu hal sama gue bel”aku kembali menyelesaikan kalimat ku dengan susah payah.
”Apa ra,,?”
”Gue mau,seandainya nanti gue udah gak sanggup bertahan dari leukimia ini,gue mau loe jagain nyokap gue buat gue bel,gue mohon”
”Loe ngomong apa sih ra, loe pasti bisa sembuh..pasti ada jalan untuk nyembuhin penyakit loe!!untuk apa gue ngasih loe buku Love,Medicine & Miracles itu,,keajaiban pasti ada,dan pasti akan ada untuk loe..loe harus percaya itu ra!!loe harus kuat!!” Bella menatap aku dalam-dalam,air mata itu juga terjatuh dipipi bella. Aku hanya mampu melukiskan sedikit senyuman diwajahku,karena aku juga tidak bisa meyakini bahwa aku mampu bertahan dari ini semua.
”Tiara…”terdengar suara dari pintu kamar rawat ku,semua orang memandang asal suara itu,Aldo..aku tersenyum melihat dia
”Lengkap sudah orang-orang yang aku cintai ada disini” batinku, Aldo menghampiri ku dan memelukku lekat-lekat.
”Aku bahagia do,aku bisa pergi dengan tenang sekarang..aakku cin ciinta kkamu”akhirnya aku menyelesaikan kata terakhir ku untuk aldo.
”Tiaraaaaaa ……………………………………….”suara teriakan aldo menggelegar hingga ketiap sudut ruangan
**********
Pemakaman telah selesai, semua orang mulai beranjak meninggalkan tempat itu.
”Aldo,bella tunggu!” aldo dan bella menghentikan langkahnya dan mama mendekat kearah merelka berdua.
”Ini ada titipan terakhir,sebelum tiara pergi..dia nitipin ini untuk kita semua membacanya bersma-sama” sambil menyerahkan kotak hitam dan selembar surat bersampul coklat pada aldo untuk dibacakan.
Tak berapa lama aldo melihat isi kotak itu,didalamnya ada sebuah buku Love,Medicine & Miracles yang diberikan sebelumnya oleh bella untuk tiara.
Tiada kesulitan yang tak tertembus oleh cinta yang besar
Tiada penyakit yang tak tersembuhkan oleh cinta yang besar
Tiada pintu yang tak terbukakan oleh cinta yang besar
tiada peduli betapa besarnya kesulitan
betapa jauhnya harapan,betapa rumitnya kesukaran,betapa parahnya dosa-dosa,kesadaran akan cinta akan melenyapkan semuanya
seandainya saja kita bisa mencintai
kita akan menjadi makhluk yang paling berbahagia dan paling berkuasa didunia….
Saat kalian menerima kotak dan surat ini,maka saat ini aku hanya bisa melihat kalian dari sisi lain.sudah lihat buku dikotak itu?itu adalah buku yang sering aku baca dan menemani aku selama di rumah sakit.dan beberapa bait diatas adalah isi dari buku tersebut.awalnya aku enggan membacanya,tetapi dari buku itu aku paham bahwa cinta mampu membawa ku dalam ketenangan yang abadi. Awalnya aku takut dengan kata ”kematian”, tapi dengan kekuatan cinta,aku mampu melewati ini dengan damai. Cinta mama,cinta dari seorang malaikat dalam hidup nyata ku,cinta bella.cinta dari seorang sahabat yang setia menemani aku disaat kapanpun,dan cinta kamu,Aldo.
kamu tau kenapa aku mengutip beberapa bait dari buku itu?
Tiada kesulitan yang tak tertembus oleh cinta yang besar : kesulitan ku adalah melawan penyakit ini sendirian,tapi dengan cinta kalian aku mampu menaklukkan kesulitan itu.
Tiada penyakit yang tak tersembuhkan oleh cinta yang besar : sakit ku mungkin memang tidak bisa disembuhkan,tapi dengan cinta aku mampu menyembuhkan perasaan ku yang terbebani dengan penyakit ini.
Tiada pintu yang tak terbukakan oleh cinta yang besar : ya..pintu ku sekarang telah terbuka..itu lah pintu kedamaian ku yang seutuhnya.
tiada peduli betapa besarnya kesulitan ,betapa jauhnya harapan,betapa rumitnya kesukaran,betapa parahnya dosa-dosa,kesadaran akan cinta akan melenyapkan semuanya…seandainya saja kita bisa mencintai, kita akan menjadi makhluk yang paling berbahagia dan paling berkuasa didunia…. : semua kesulitan ku dalam menjalani hidup sejak aku divonis mengidap penyakit ini,dan seberapa jauhnya harapan ku untuk sembuh,dan betapa rumitnya masalah yang aku hadapi, dengan cinta kalian..aku sudah mampu menjadi makhluk yang paling berkuasa didunia ini,karena aku mampu mernaklukkan ketakutanku,kesendirianku dan keputus asaan ku.
Aku mampu pergi dengan damai jika orang-orang yang aku cintai ada disaat terakhir ku menghembusan nafas ku,dan saat ini..aku telah damai dengan cinta kalian dan kedamaian ini adalah bentuk keajaiban yang aku tunggu selama ini.
Mama, bella, dan Aldo..biarkan aku berbahagia dengan kedamaian yang aku miliki saat ini,kedamaian yang aku dapatkan dalam kekuatan cinta kalian..
From. Tiara Florentina

Created W :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...