Jumat, 23 Juli 2010

Bicara Tentang Cinta dan Perasaan

gak aneh kalau cewek keseringan ngomongin cinta ketimbang cow,
tapi..buat kali ini aku gak bakalan berbicara cinta yang Setaraf ALAY,,
^_^
Menurut aku,,perasaan itu memiliki beberapa proses,,
suka >> sayang >> cinta

nahh,,kalu udah gitu,,aku gak terlalu percaya deh Cinta pada pandangan pertama, (pendapat aku lo,,),karena toh emank selama ini aku gak pernah ngerasain yang instan ke perasaan cinta itu,,mesti ngejalanin semua proses perasaaan itu dulu,,bermula dari suka,,berlanjut ke sayang dan baru deh kalau udah ngerasa klik baru bisa nyampe keperasaan yang sakral itu "love"

ada beberapa ne,,tentang nilai-nilai cinta..
  1. Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat >> kita jatuh cinta dengan hati, Tapi agar tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari, maka sebaiknya cinta juga menggunakan akal sehat. omong kosong kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal. tidak mungkin juga kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatan-perbuatan suka-suka itu berakibat buruk.
  2. Cinta membutuhkan proses >> seperti yang saya katakan sebelumnya cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memiliki satu kecocokan yang tetap. Kemudian perasaan itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. setiap proses terkadang dimulai dari perkenalan dan selanjutnya berjalan seperti aliran air ,,yang terus berjalan mengikuti prosesnya,sampai pada satu muara,,nah ini dia yang disebut cinta yang sebenarmnya.
  3. Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi >> Terkadang orang selalu mengatakan kalau cinta itu adalah, dimana saling bisa memahami (dalam arti kata lain mengalah) guna menjalani suatu hubungan. Cinta yang baik bukan hanya dimana kita harus mengalah atau merasa menang dengan sikap masing-masing, tetapi dimana kita mampu saling mengimbangi dan berbagi tanpa ada satu rasa yang timbul setelahnya. Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.
  4. Cinta tidak buta, tapi menerima >> cinta itu buta? banyak yang mengatakan hal itu jika mereka sedang merasakan perasaan cinta "dalam persepsi mereka". tapi sebenarnya cinta itu tidak lah buta ,Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki.
  5. Cinta berani melakukan hal menyakitkan (demi yang dicintai) >> Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pada pasangan.
  6. Cinta tidak bertumpu pada daya tarik fisik >> ini yang selalu sulit untuk dipahami oleh kita-kita yang sering mengatakan soal "love", kebanyakan hanya memfokuskan cinta atau perasaan suka pada daya tarik fisik pasanganya,,jika qt bertanya pada pasangan kita,,"apakah yang membuat kamu cinta dengan saia?? dan dia menjawab "karena kamu cantik,hidung kamu mancung,bibir kamu seksi " atau whatever yang menggambarkan kelebihan fisik mu,,maka itu bukanlah bagian dari ketulusan cinta,,,karena perasaan cinta tidak hanya bersumber dari fisik semata.
  7. Cinta tidak melenyapkan semua masalah >> nahh,,yang ini ne yang juga sering kali salah ditafsirkan oleh mereka2 yang sedang dilanda cinta. "cinta bisa mengatasi masalah" cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. jadi bukan cinta yang melenyapkan masalah,hanya saja cinta menjadi dasar seseorang untuk kuat dalam menjalani msalah2 nya.

2 komentar:

  1. huhuu,,,,lawpun gelap2 tetep kucoba koment ne kawand...

    asli versi sendiri atau copy ne??

    btw,,mantap isi nya'
    bisa jadi pujangga ne keknya

    ^_^

    BalasHapus
  2. hehhe,,sebagian ada yg copas kawan..tapi lebih ku kembangin lagi
    :)

    tararengkyu comment nya

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...